Ada lagi sistem operasi terbaru yang kembali di umumkan oleh Vivo setelah merilis FuntouchOS 13 pada Oktober lalu. Antarmuka (UI) terbaru tersebut yaitu OriginOS 3.0. ini masih berbasis Android 13 dan hanya sejumlah seri ponsel saja yang menggunakannya. Vivo sengaja merancang OriginOS ini di tujukan “khusus” bagi smartphone besutannya yang beredar di kawasan China, termasuk seri sub-brand Vivo seperti iQoo.
Itu artinya, saat ini Vivo memasarkan smartphone dengan dua user interface berbeda, yakni FuntouchOS bagi ponsel yang di pasarkan secara global dan OriginOS bagi ponsel yang di jual di pasar China. Rencananya Vivo akan menyematkan UI OriginOS 3.0 berbasis Android 13 Beta ke dalam sejumlah ponsel Vivo dan iQoo pada 25 November mendatang untuk pasar China.
Baca juga: Spesifikasi smartphone realme 10 keluaran anyar dari realme!
Fitur Pembaruan Antarmuka UI
Dengan adanya pembaruan ini nantinya ketika pengguna melakukan pembaruan UI Origin3.0, sistem operasi yang berjalan di ponsel pengguna akan langsung di-upgrade ke Android 13 secara otomatis. Vivo sendiri mengklaim bahwa UI OriginOS 3.0 terbarunya ini akan memberi peningkatan pada tampilan maupun performa ponsel di balik layar.
Dari segi tampilannya, OriginOS 3.0 menggunakan mode folder ikon widget. Dalam mode ini, pengguna akan lebih mudah ketika ingin mengelompokkan sejumlah aplikasi dan widget dalam satu folder. Selain itu, user interface ini juga membuat tampilan jendela beberapa aplikasi jadi lebih fleksibel. Hingga saat ini setidaknya ada sekitar 30 aplikasi dan game yang mendukung mode jendela mini layaknya di OriginOS 3.0 ini.
Mode jendela mini yang di adopsi oleh OriginOS 3.0 menyerupai jendela mengambang (floating window) dan picture-in-pocture. Ini tentu akan memudahkan pengguna saat menggunakan smartphone untuk melakukan multitasking. Sedangkan dari segi kinerja, Vivo menambahkan teknologi memory fusion yang mampu meningkatkan kemampuan RAM smartphone.
Adanya teknologi memory fusion tersebut mampu membuat antarmuka OriginOS 3.0 tak berkurang performanya meski sudah di gunakan selama 48 bulan (4 tahun). Artinya, OriginOS 3.0 di klaim bebas lemot selama kurun waktu tersebut. Tak hanya itu saja, Vivo juga menyertakan visual smoothness 2.0 ke dalam UI OriginOS 3.0. Kehadiran fitur ini di harapkan mampu meningkatkan kenyamanan pengguna meski layar berada di angka refresh rate 60 Hz.
OriginOS 3.0 terbilang kaya akan fitur. Anda akan terpukau dengan salah satu fiturnya yang tak di temui di smartphone lain. Salah satunya adalah fitur perekaman ponsel yang mampu merekam riwayat terakhir sebelum aplikasi di bersihkan.
Artinya, pengguna nantinya masih dapat membuka jendela aplikasi kembali dengan cepat meski semua aplikasi sudah di bersihkan karena memori penuh maupun karena alasan lainnya. Fitur ini juga membuat jendela aplikasi mampu menampilkan situs maupun halaman terakhir yang di akses pengguna sebelum mengalami pembersihan paksa.
OriginOS Lebih Baik dari FuntouchOS
Teknologi antarmuka OriginOS sendiri menawarkan sejumlah kelebihan di bandingkan FuntouchOS sejak pertama kali di luncurkan tahun 2020 lalu. OriginOS memungkinkan smartphone mampu memiliki performa pengaturan yang lebih fleksibel dan efektif dalam menampilkan informasi. Hal ini lantaran OriginOS di desain agar berfokus pada kenyamanan, kelancaran dan desain.
Sistem operasi berbasis Android ini juga di klaim memiliki konsumsi daya yang lebih rendah di bandingkan FuntouchOS. Anda dapat berharap performa yang serupa dari versi terbaru OriginOS 3.0 ini. Untuk pasar global, antarmuka FuntouchOS 13 sudah di gulirkan Vivo sejak 24 Oktober lalu.
Baik pembaruan versi OriginOS 3.0 maupun Funtouch 13 nantinya akan di lakukan secara bertahap. Tujuannya agar pembaruan dapat mencapai ke lebih banyak pengguna di sejumlah negara pada pertengahan November hingga awal tahun depan.